SUMBER MAJALAH DETIK EDISI FEBRUARI-MARET :
Penolakan kedatangan Ketua FPI Habib
Rizieq Shihab ke Palangkaraya, Kalimantan
Tengah, Jumat, 10 Februari 2012,
berbuntut panjang. Demonstrasi menuntut
pembubaran ormas Islam yang dikenal garang itu
digelar di Jakarta.
“Indonesia Tanpa FPI” menjadi tema gerakan
sekelompok orang yang menggelar orasi di Bundaran
Hotel Indonesia (HI), Minggu 14 Februari 2012.
Jargon itu juga merembet ke media sosial dan menjadi
perbincangan panas para pengguna twitter dan
facebook.
Belakangan, polemik
pembubaran FPI itu
berubah menjadi ketegangan
antara FPI dan
Partai Demokrat (PD).
Ketegangan bermula
dari tudingan FPI bahwa
PD dan tokoh-tokoh Islam
liberal berada di
balik aksi pembubaran
FPI itu.
Juru Bicara FPI Munarman
secara berani menuding Presiden SBY yang
juga Ketua Dewan Pembina PD menyuruh anak
buahnya untuk membuat isu pembubaran FPI itu.
Presiden SBY memang telah berbicara mengenai
FPI dalam jumpa pers di Istana Negara. SBY minta
FPI bertanya ke dalam mengapa sampai ditolak di
Kalteng.
“SBY selaku dedengkot PD telah menyalahgunakan
kekuasaan untuk membubarkan FPI melalui
kaki tangannya,” tuding Munarman.
Jhoni Hutapea/detikfoto
Ratusan massa yang tergabung
dalam Gerakan Indonesia
Tanpa FPI menggelar aksinya di
Bundaran HI, Jakarta.
nasional
Majalah detik 27 februari - 4 maret 2012
Menurut Munarman, salah satu kaki tangan SBY
yang memojokkan FPI itu adalah Ulil Abshar Abdala.
”Lihat, Ulil legitimasi dari mana dia mau membubarkan
FPI?” ujar Munarman kesal.
Lantas, dilancarkanlah sebuah gerakan yang tak
biasa dari FPI. Bila sebelumnya FPI bergerak memberantas
kemaksiatan di jalan-jalan, kini FPI mengusung
perang terhadap koruptor. Adalah PD yang
menjadi sasaran pertama. FPI rupanya tahu betul titik
kelemahan partai berlambang bintang itu saat ini.
“Demokrat koruptor itu memang akan terus kita
serukan, kita perangi koruptor,” ujar Staf Hukum Bidang
Dakwah FPI, Hasbi Ibrohim.
Hasbi terus sesumbar. Menurutnya, FPI tidak
hanya akan merazia kelab-kelap malam, tetapi juga
mengepung rumah-rumah para terduga korupsi. FPI
akan mengepung rumah dua tokoh PD yang disebutsebut
terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet, yaitu
Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng.
Ari Saputra/detikfoto
Aksi massa FPI di menggeruduk
kantor perwakilan Pemprov
Kalimantan Tengah di Jl Kwitang
2A, Jakarta Pusat.
nasional
Majalah detik 27 februari - 4 maret 2012
“Kami dan laskar sudah mengepung rumah Anas.
Kalau KPK tidak segera menjadikannya tersangka
mungkin kita akan seret Anas,” terangnya.
Tokoh FPI Jakarta Habib Salim Selon menyatakan
perang terhadap koruptor berada di wilayah nahi
mungkar (mencegah perbuatan mungkar/tercela).
FPI merasa bertanggung jawab agar koruptor di Indonesia
dihukum, khususnya yang bersemayam dari
PD.“Apa perlu kita jemput Anas agar ditangkap kemudian
dikasih KPK?” kata Salim.
Menanggapi serangan yang dilakukan FPI terhadap
PD, Ketua DPP PD Sutan Bathoegana mengatakan
FPI lebih baik mengurusi organisasinya
sendiri. Urusan PD biar
partai yang menyelesaikan.
Sutan juga mendesak
FPI tidak berlagak
seperti penegak hukum
atas nama agama. Urusan
hukum biarlah dijalankan
oleh penegak
hukum yang sudah
ditetapkan UU seperti
kepolisian dan KPK.
“Katanya organisasi
yang mengatasnamakan Islam, tapi kok meresahkan
masyarakat?” kata Sutan kepada majalah detik.
Ia mengajak FPI berbenah diri dan memperbaiki
citranya, sebab FPI identik dengan kekerasan. Pembenahan
juga akan dilakukan PD. “Demokrat itu jutaan,
ada di seluruh Indonesia, dan jika ada kadernya
dua atau tiga orang yang melakukan kesalahan itu
wajar,” papar Sutan.
ANTARA /Yoko
Gubernur Kalimantan Tengah,
Teras Narang (ke-2 dari kiri)
didampingi Kapolda Brigjen Pol
Damianus Jackie menyaksikan
sejumlah tokoh masyarakat
lintas agama menandatangani
kesepakatan menolak
pelantikan Front Pembela Islam
(FPI) di Palangka Raya.
nasional
Majalah detik 27 februari - 4 maret 2012
Ulil yang merupakan Ketua
DPP PD Bidang Pusat Pengembangan
Strategi dan Kebijakan,
menyangkal terjadinya korupsi
sistematis di PD. Meskipun
ada, menurutnya itu hanya
perseorangan seperti sosok M.
Nazaruddin dan Angelina Sondakh
yang sudah jadi tersangka.
Terhadap FPI, Ulil mengatakan
sekarang ormas itu
sedang kebakaran jenggot karena
terdesak soal pengusiran
mereka di Palangkaraya. “Saya
rasa itu tamparan besar sekali
kepada FPI,” ujarnya.
Ulil sendiri terang-terangan
setuju FPI dibubarkan karena
dianggap banyak melakukan
kegaduhan di masyarakat.
FPI memang tercatat sebagai
ormas yang banyak
melakukan
tindak kekerasan. Data Kadiv Humas Mabes Polri Irjen
Pol Saud Usman Nasution, FPI melakukan tindak
kekerasan sebanyak 29 kasus tahun 2010, dan lima
kasus di 2011. Kasus ini terjadi di berbagai daerah
di Indonesia.
Salim mengaku tidak takut jika FPI dibubarkan
karena anarkisme. Menurut dia, tak ada alasan apapun
untuk membubarkan FPI. Jika harus bubar, Salim
minta partai yang di daerah yang kerap melakukan
tindakan anarkis karena sengketa pemilukada
juga harus dibubarkan.