Kamis, 24 Mei 2012

FISIP UNTAN Hampir Terbakar

3wb hand camera
3WB Media - Lagi... kampus Biru mendapat kabar haru, Selasa (22/5/2012) sekitar pukul 03.30 WIB beberapa kaca dibeberapa ruangan pecah luluh lantah, salah satunya di ruang perpustakaan, dan kantor jurusan D3, parahnya penyerangan kali ini berusaha untuk membakar beberapa gedung yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut. terhitung selama Saya kuliah (4 tahun terakhir) sudah 3 kali ada perusakan yang melibatkan oknum mahasiswa antar Fakultas, yang imbasnya adalah perusakan fasilitas yang ada di Kampus Biroe (sebutan kampus fisip untan). berikut adalah beberapa link media masa yang saya kutip sesuai dengan urutan waktu yang terjadi:

  1. bentrokan antara oknum mahasiswa Fak Teknik Untan dengan oknum mahasiswa Fak ISIP Untan, Jumat 12 Maret 2010, sekitar pukul 16.30 WIB. berikut link yg bisa dilihat-> Borneo Tribun, Tribun 
  2. bentrok antara oknum mahasiswa Fak Hukum dengan oknum mahasiswa Fak ISIP, Maret 2012 (saya tidak menemukan link untuk referensi)
  3. perusakan kampus Fisip jilid II selasa 22 Mei 2012 pukul 03.30 oleh oknum (lihat di)-> Tribun 
dari ketiga kasus di atas, saya pribadi belum merasakan adanya pengusutan (penyelesaian) oleh pihak kepolisian yang sekira bisa benar-benar menuntaskan permasalahan tersebut yang selalu berujung pada pengrusakan fasilitas pendidikan. upaya rekonsiliasi antar Fakultas dan mahasiswa terkesan semu dan hanya formalitas belaka. saya mencoba objektif dalam menilai perkara bentrokan antar mahasiswa. bukan berarti semuanya adalah salah dari mahasiswa tersebut.... karena kita tinggal di negara demokrasi dan dengan menjunjung tinggi hukum sebagai panglima, sepertinya dengan tiga kasus yang melanda Kampus Biru di atas semua benar-benar tidak teraplikasikan. dunia pendidikan yang seharusnya lebih mengedepankan sikap akademis dengan kasus ini malah selalu terkesan anarkis. lalu sampai kapan ini terus menerus terjadi... apakah sampai harus ada korban jiwa yang jatuh.....?


3 komponen penting: Dosen (birokrat), Mahasiswa, dan Polisi

menurut saya ada 3 komponen penting yang seharusnya memiliki peran yang sangat besar dalam permasalahan yang kerap melanda mahasiswa ini, salah satunya adalah dosen atau birokrat kampus. kesenjangan yang kerap terjadi antara mahasiswa dan pengajar (dosen) menurut saya tidak menjadikan pola atau hubungan komunikasi yang baik dengan mahasiswa. akibatnya apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa kerap kali tidak dapat tersalurkan. kebutuhan tersebut terkait dengan urusan akademik maupun non akademik (pelayanan). proses bimbingan akademik pun terkesan hanya formalitas belaka, yang akhirnya menimbulkan sifat apatis mahasiswa akan perkembangan akademiknya selama proses belajar. hal tersebut mungkin dianggap tidak berati dikalangan Dosen (birokrat), tapi ingatlah bukan kah hal yang besar selalu berawal dari hal yang kecil. kita tidak mungkin mengharapkan persatuan yang kokoh tanpa dibangun pola komunikasi interpersonal yang efektif.... logikanya jika seorang anak bayi menangis dan tak dihiraukan oleh Ibunya, pasti tangisannya akan semakin keras.... mungkin hal itu yang sedang dialami oleh kampus ku tercinta.
Mahasiswa sering kali menjadi subjek dari kerusuhan yang terjadi, peran mahasiswa dalam memprotek diri dengan sisi moral yang baik juga seharusnya tertanam dalam kelompok yang terbentuk dalam lingkungan kampus. mengendalikan kelompok masa tidak semudah mengendalikan dua atau tiga orang mahasiswa, maka dari itu berbagai kegiatan positif yang membangun dan terarah bisa menjadi alternatif untuk menyalurkan kelompok yang cendrung membentuk komunitas tersendiri. hal ini pun tak lepas dari peran Birokrat yang seharusnya melakukan pendekatan secara personal guna mengetahui kebutuhan mahasiswa tersebut. iklim kompetisi untuk berprestasi dari sisi akademik yang sudah mati, menurut saya adalah salah satu faktor yang menjadikan Kampus tidak memiliki dinamika dalam berprestasi dari sisi akademik.... berberapa orang yang memiliki potensi akademik merasa tidak memiliki wadah untuk menyalurkan kemampuannya untuk bisa berpresrtasi lebih, akibatnya iklim kompetisi menjadi mati suri.
polisi.... hahahah polisi menurut saya hanyalah pelengkap dalam kasus ini.... jadi semua pasti sudah tau... ujung-ujungnya kita hanya akan mendapatkan hasil nihil.... sama seperti kasus-kasus sebelumnya.... ada baiknya kita galang aksi "1000 bantal untuk polisi", dengak maksud agar polisi semakin tertidur pulas diatas masalah-masalah yang dihadapinya.... walahualambisawaf....