Sabtu, 24 Juli 2010

penelitian pertama ku di melawi


TANGGAPAN DATA
Nama Reponden                      : H Sofiyan

Perjalanan yang menabjubkan, ketika suatu pembangunan  memmang harus dilakukan, namun segala keterbatasan masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Melawi. (18 Juli 2010) sala satu keterbatasan yang ada dipikiran saya adalah buruknya fasilitas jalan dan penerangan yang dirasakan masyarakat pedalaman di kabupaten melawi. Terlalu buruk mungkin jika kita mengatakn masyarakat pedalaman, tetapi tidak jika kita melihat kondisi yang begitu jauh dari pembangunan dan pusat informasi. Namun apa yang saya pikirkan ternyata tidak sesuandengan relita dlapangan. Kami tiba di Ng Sayan Senin sore dan langsung menebar kuesioner, target pertama adalah PNS, dan pertanyaan dibenak saya bagaimana menemukan PNS di tengah bannyaknya pedagang baju dan sayur di Desa tersebut?. Cara unik yang saya lakukan adalah dengan mencari motor dinas yang biasanya digunakan oleh pegawai negeri, dan akhirnya ketemu….! Adalah H Sofiyan yang bekerja sebagai PNS di Puskesmas dengan jabatan sebagai staf administrasi, dengan latar belakang pendidikan SMA dan sedang menjalankan pendidikan D3 di Ng Pinoh, beliau cukup komunikatif saat saya menanyakan beberapa pertanyaan. Tidak lama kemudian saya pun mencoba bertanya sesuai dengan kuesioner yang saya pegang…..! adat istiadat yang masih kuat masih dipegang oleh masyarakat Ng Sayan ungkap beliau, hal itu terukti dengan adanya Tokoh adapt seperti Pak Bahsin dan Pak Kadin AP. Beliau juga mengungkapkan bahwa ada anggota dewan Kabuppaten Melawi hyang berasal dari daerah mereka, yaitu pak M Riduan, dan kemudian beliau mengatakan bahwa tokkoh itu lah yang biasanya sangat dipercaya oleh masyarakat sekitar. Pendapatan ekomoni yang baik ketika saya bertanya mengenai penghasilan pokok dan penghasilan tambahan yang Pak HS peroleh setiap bulanya, beliau memiliki usaha karet, kios bensin, toko obat, dan penjualan Vocer pulsa, penghasilan tersebut cukup bahkan lebih dan dapat disisipkan sebagai tabungan. Keadaan ironis ketika saya bertanya tentang masalah listrik yang kerap padam pada waktu siang dan hanya nyala pada waktu malam, dah beliupn hanya mengatakan itu adalah hal yang biasa mengingat keadaan yang tidak pernah berubah. Saya berpendapat hampir rata-rata masyarakat Sayan Puas dengan keadaan listrik di Daerah mereka. Di desa ini sehausnya masyarakat sudah memiliki pemikiran yang maju terhadap pembangunan, dinilai dari pengamatan saya terhadap lingkungan dan banyak warga yang sudah memiliki alat seperti kulkas, TV, Rice Cooker, dan bahkan Komputer. Hal ini ditunjang lagi dengan adanya tokoh masyarakat yang dapat menyambung aspirasi mereka (anggota dewan).  Pemikiran pak HS mengemai pendidkan cukup menginspirasi saya, terbukti dengan anak perempuan beliau yang akan masuk UNTAN di jurusan Farmasi, padahal saya tau biaya kuliah di Fakultas tersebut cukup menncekik leher bagi kalangan menengah ke bawah. Pengetahuan Pak HS mengenai nulkir juga cukup baik, beliau mengatakan nuklir dapat digunakan sebagai alat penujang bagi kebutuhan medis, dan beliau sangat merespon positif jika ada PLTN di daerah tersebut. Yang masih menjadi keluhan bagi beliau adalah kondisi jalan, air dan listrik, dan anehnya lagi ketika saya menanyakan mengenai bagaimana harapan bapak dengan kondisi listrik, beliu hanya mengatakan perlu ditambah tenaga professional dalam pengelolaan listrik desa, dan jawaban tersebut sangat sangat jaun dari pemikiran saya yang berharap akan listik yang dapat menerangi desa tersebut selama 24 jam.